Cari Blog Ini

Jumat, 14 Oktober 2011

3 RAHASIA SOFA EMPUK & NYAMAN

Siapa bilang duduk hanyalah kegiatan merebahkan badan? Duduk juga berfungsi untuk relaksasi dan mengistirahatkan pikiran. Untuk itu diperlukan sofa yang empuk dan nyaman agar kegiatan yang satu ini semakin berkualitas.
Meskipun fungsi utamanya adalah sebagai tempat duduk, namun dengan sofa yang nyaman kita bisa melakukan banyak kegiatana lain di atasnya. Tidur lelap dibuai mimpi, misalnya.
Memperoleh sebuah sofa yang empuk dan nyaman sebetulnya relatif gampang. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan. Hal ini menyangkut, kesesuaian sofa dengan postur tubuh, konstruksi dan struktur, serta material pelapisnya. Berikut uraian tentang rahasia sofa empuk dan nyaman itu.

Sesuai ergonomi tubuh
 
Faktor nyaman sangat relatif, berbeda ukurannya antara satu orang dengan orang lainnya. Nyaman bagi seseorang belum tentu nyaman bagi orang lain. “Nyaman bagi saya, belum tentu nyaman bagi Anda,” kata Erwin Hawawinata, General Manager Da Vinci Indonesia. Menurutnya, sofa disebut nyaman jika sesuai dengan ergonomi atau postur tubuh orang yang mendudukinya. Duduk nyaman bisa diperoleh jika ketika duduk, kaki tidak menggantung. Bagian dalam lutut hingga pinggul menempel tepat pada dudukan sofa. Sementara pinggul hingga kepala dapat menempel pada sandaran. 

KLIK - Detail Konstruksi kuat, struktur tepat 
 
Hal lain yang perlu diperhatikan untuk memperoleh sofa yang nyaman adalah desain konstruksi dan struktur sofa. Konstruksi dan struktur berkaitan dengan “jeroan” sofa. Ini faktor yang sulit terlacak secara kasat mata karena biasanya ketika membeli sofa, bagian dalamnya memang tidak terlihat.
 Sofa empuk dan berkelas umumnya memiliki konstruksi yang kuat. “Sofa-sofa impor terbuat dari konstruksi kayu solid,” tandas Erwin. Material ini memiliki keunggulan, antara lain mudah diolah menjadi aneka model. Sistem sambungannya pun bisa didesain sekuat mungkin. Yang sekarang umum dipakai adalah konstruksi sambungan kayu yang saling mengait dan disatukan menggunakan lem.

KLIK - Detail 
Mengenai struktur jeroan, sofa empuk memiliki jeroan yang terdiri dari pegas, “busa”, dan cushion. Sofa merek terkenal ada yang memiliki pegas yang ditarik ke delapan sudut. Sistem pegas ini membuat sebuah sisi dudukan sofa yang tidak berguncang ketika dudukan sebelahnya tengah bergejolak.
Pegas menjadi struktur paling dasar sebuah sofa. Struktur dasar ini kemudian dilapis dengan busa atau dakron, dan lapisan terakhir berupa kain atau kulit pelapis sofa.
Bagian yang membuat sofa semakin empuk adalah cushion. Cushion memiliki konstruksi beragam. “Ada yang sekadar diisi dengan busa, dakron, atau bulu angsa. Ada juga cushion yang memiliki sistem pegas seperti halnya struktur dasar sofa,” imbuh Erwin. Cushion yang memiliki sistem pegas jelas membuat kursi menjadi semakin empuk dan nyaman.

Material pelapis cocok
 
Sofa nyaman juga ditentukan oleh jenis material pelapisnya. Pada dasarnya ada dua kategori utama material pelapis, yakni kulit dan kain. Keduanya pun memiliki banyak turunan. Kulit ada yang imitasi dan asli, sementara kain beragam jenis, antara lain beludru, katun, dan sutra.
Pelapis mana yang terbaik? Tergantung! Masing-masing jenis pelapis memiliki kelebihan dan kekurangan. Kulit asli terkesan mewah. Proses finishing-nya menentukan kualitas serta keawetannya. Kulit bisa retak-retak jika terkena perubahan suhu ekstrem. Kain lebih tahan terhadap perubahan suhu ekstrem. Namun karena memiliki pori-pori lebar, kain  mudah menyimpan debu dan noda kotoran.
Lantas, bagaimana memilih pelapis agar sofa menjadi lebih empuk dan nyaman? Pelapis sofa merupakan bagian yang bersentuhan langsung dengan pengguna. Langkah pertama, ya sesuaikan kualitas pelapis dengan kebutuhan. Jika sofa itu nantinya akan “bekerja keras”, pilihlah pelapis yang kuat. Bisa kulit atau kain yang tebal. Jika ingin tampilannya indah, rasanya lembut, dan mengutamakan kenyamanan, pilih pelapis yang lembut seperti kulit, beludru, atau sutra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar